CV. RIRIN DIDUGA “NEKAT BERBUAT CURANG” PROYEK PERBAIKAN SALURAN IRIGARASI



SUARA GARDA, Majalengka

        Akibat lemahnya pengawasan terhadap suatu proyek membuat kontraktor pelaksana proyek diduga nekad untuk berbuat curang terhadap proyek yang sedang dikerjakan demi meraup keuntungan yang besar, pada proyek tersebut dilokasi telihat jelas, pada kegiatan rehabilitasi jaringan irigrasi No Paket : 114(sertus empat belas)  dengan No spk :610/PL.114/02/SPK/PPK-BID.OPI/PPSDA/2017, pekerjaan : perbaikan saluran irigasi sawah lega desa garwastu kecamatanSindangKabupaten Majalengka, waktu : 60 hari kalender dengan nilai spk Rp. 193.445.000 ( sertus sembiklan puluh tiga juta  empat ratus empat puluh lima ribu rupiah ) sumber dana : APBD Provinsi ( tahun 2017 ) pelaksana CV RIRIN alamat blok pabuaran Rt 013 / Rw 004 desa Candra Jaya kecamatan Sukahaji kabupaten Majalengka.

       Hasil penelusuran sabtu 20 – 05 – 2017 ke lokasi ke pekerjaan proyek tida ada satupun pengawas ada dilokasi dari dinas terkait, sehingga pekerjaan tersebut berjalan sesuka hati pekerja tanpa memikirkan kualitas mutu pekerjaan. Saat investigasi di lokasi pekerjaan proyek terlihat jelas diduga kuat melakukan mengurangan volume atau kubikasi yang tidak sesuai spek/RAB hal tersebut tehnik pemasangan yang mana tukang hanya menggali sedikit tanah untuk pondasi sebelum pemasangan batu, jadi pengurangan volume kerja serta jelas ada dugaan kuat pada kedalaman galian tidak sesuai RAB.

       Untuk menjaga kekuatan adanya tekanan berat dari samping bangunan, cara pemasangan harus kuat adukan semennya. Untuk lantai dasar sebelum pemasangan batu seharusnya diberikan adukan sampai terisi semua dengan adukan yang sudah sesuai petunjuk teknis, namun faktanya pekerja tukang pada lantai dasar tidak diberikan adukan terlebihi dahulu melainkan para tukang langsung memasukan batu yang ditancap – tancapan tanpa didasari adukan terlebihi dahulu pada lantai dasarnya, dan terlihat jelas beberapa item matrial seperti pasir yang digunakan pasir atras yang berwarna kuning, begitu juga batunya berwarna – warni adukan yang tidak sesuai takeran petunjuk teknis untuk jumlah tenaga kerja 13 orang pekerja.

       Saat wartawan SG hendak menanyakan hal tersebut kepada pekerja / tukang tiba tiba dari arah samping memanggil dengan nada tinggi. “kesini dia bukan mandor, saya mandornya” cetusnya.
Saat itu juga awak media SG menghampiri Kusnadi yang mengaku yang sebagai kepala rombongan ( mandor proyek ) dengan maksud konfirmasikan hal tersebut kusnadi mengatakan . “ untuk jumlah pekerja semuanya ada 20 orang dan untuk kedalaman galian sekitar 20 cm untuk lebih jelasnya tanyakan langsung ke pak Aceng yang punya proyek ini saya mah hanya ketua rombongan  tidak tahu apa apa. “ kata Kusnadi.

       Ketika dimintai no hp pelaksana pemborong pekerjaan sama sekali kusnadi tidak memberikan  .” saya tidak tahu no hp pemborong.” Dengan nada angkuh padahal barusan kusnadi meneleponya. (abun)

Share on Google Plus

Tentang Unknown

SKU Suara Garda Berdiri Atas Dasar Keprihatinan Sekumpulan Generasi Muda Terhadap Ketidak Adilan, Pelaku Koruptor Serta Bertekad Menjadi Corong Bagi Masyarakat

0 komentar :

Posting Komentar

Komentar Pembaca

Baca Juga