SUARA GARDA, Majalengka
Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan generasi muda dalam upaya mengembangkan kegiatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan usaha ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada, kata ketua harian FKKT (Forum komunikasi karang taruna) Ahmad Julian kepada SG belum lama ini.
Sebagai organisasi kepemudaan, lanjut Dia, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD/PRT) di mana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud daripada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
"Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para generasi muda, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian," ujar pria asal desa Gelok kecmatan Sumberjaya ini.
Pria yang akrab dipanggil Renjul ini menambahkan, kecamatan Sumberjaya kabupaten Majalengka yang ditetapkan sebagai kawasan industri hingga saat ini pihak industri belum bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, hal ini dikeluhkan oleh banyak warga disekitar industri, diantaranya adalah rekrutmen tenaga kerja hanya sedikit saja warga sekitar yang diterima kerja, "Jika hal ini terus dibiarkan dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak sosial dimasyarakat, dan pihak industri akan dirugikan," ungkapnya.
Dikatakan pula, pihak industri pada setiap pabrik anehnya lebih percaya pada oknum preman, baik dalam rekrutmen tenaga kerja, kerja sama pengelolaan limbah, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memberikan keaejahteraan untuk lingkungan, "Pihak pabrik kenapa lebih percaya pada oknum preman, kenapa pihak Karang Taruna yang jelas-jelas punya payung hukum tidak diberdayakan," tanyanya.
Dijelaskan Renjul, sikap tak acuh pihak industri telah terbukti ketika pihak karang taruna kecamatan yang dia pimpin yang tergabung dalam FKKT (Forum komunikasi karang taruna), saat mencoba meminta bantuan melalui proposal untuk kegiatan pelantikan ketua karang taruna, serta kegiatan positif lainnya seperti bantuan untuk kaum duafa, serta pemberdayaan pemuda karang taruna, ternyata bantuan yang diterima alakadarnya saja, pihak industri hanya memandang sebelah mata terhadap organisasi kepemudaan diwilayah Sumberjaya,"Kalau saya ditakdirkan menjadi orang berduit, Saya akan tanggung semua biaya, dan tidak ngenis-ngemis ke pihak pabrik, karena Saya yakin kegiatan positif yang kami gagas ini akan memberikan manfaat bagi banyak orang," terangnya.
Menanggapi hal tersebut aktifis muda Majalengka Saeful Yunus angkat bicara, investasi yang masuk di Kabupaten Majalengka harus bisa mendongkrak keberadaan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karenanya kami meminta agar industri yang ada minimal 50 persennya bisa menggunakan tenaga kerja yang berasal dari putera daerah sebab, kalau kemiskinan merajalela maka kejahatan juga akan berkembang,” kata Saeful Yunus Ketua Garda Majalengka belum lama ini.
Informasi yang diterima kata Saeful, kawasan industri di kabupaten Majalengka sesuai dengan RT/RW salah satunya dititik beratkan diwilayah kecamatan Sumberjaya, gejolak dimasyarakat mulai terdengar pasalnya, hingga saat pihak induatri tidak melakukan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar.
Keluhan karang taruna diwilayah Kecamatan Sumberjaya cukup beralasan, harusnya pihak industri lebih memperhatikan keberadaan mereka melalui pemberdayaan, karena akan terbangun kesejahteraan bagi orang banyak, pada kenyataannya pihak industri memberi kepercayaan kepada oknum preman, alhasil kesejahteraan hanya dirasakan oleh segelintir orang saja, kata Saeful. (Sal)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca