SUARA GARDA Majalengka
Menindak lanjuti pemberitaan edisi sebelumnya terkait dugaan Pungutan Liar alias Pungli yang dilakukan oleh Kepala Dusun Cidomas Hambali kepada masyarakat penerima bantuan. Saking kesalnya Tokoh masyarakat terhadap prilaku Kadus Hambali, mendesak agar segera turun dari jabatannya, "Kami minta kepada Hambali agar segera turun dari jabatannya, dan tinggal pilih mau turun ! Atau Kami laporkan kepihak yang berwajib, jangan tunggu kami melakukan aksi demo, karena pasti akan merugikan pribadi Hambali juga pihak pemerintahan Desa" tandasnya.
Masalah ini terungkap karena belum lama ini sebagian masyarakat Dusun Cidomas Desa Cikidang, kecamatan Bantarujeg, kabupaten Majalengka. Telah menerima bantuan dari pemerintah dalam bentuk Uang tunai yang diambil melalui kantor pos khusus bagi pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Pemegang kartu ini sebagai besar termasuk dalam kriteria penyandang Rumah Tangga Miskin, Kartu Perlindungan Sosial ini berguna untuk mendapatkan manfaat dari Program Subsidi Beras untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah atau dikenal dengan Program RASKIN. Selain itu KPS dapat juga digunakan untuk mendapatkan manfaat program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang sekarang disebut (PKH) dan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), dan yang sekarang disebut Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Dibalik rasa senang warga dengan diterimanya bantuan, terendus ada kejanggalan didalam momen tersebut, pasalnya penerima bantuan didusun Cidomas dipungut biaya oleh kepala dusun yang bernama Hambali, dengan alasan untuk tanda ucapan terimakasih, "Kami selaku tokoh masyarakat dusun Cidomas desa Cikidang merasa prihatin dengan kelakuan bapak Hambali yang meminta Uang sebesar 10 Ribu Rupiah sampai 15 Ribu Rupiah hanya dengan alasan untuk uang terimakasih" Ungkap tokoh masyarakat Desa Cikidang.
Imbas atas kejadian tersebut warga tuding kepaladesa Cikidang Ade Rohidin tidak becus membina Pamongnya (red" Perangkat desa) Dan warga minta agar kepala desa Cikidang Ade Rohidin, dan kepala dusun Cidomas Hambali agar TURUN dari jabatannya jangan tunggu kami melakukan demo," imbuhnya.
Saat dikonfirmasi lewat telphon celullernya Hambali menyangkal tentang kelakukannya, "Didusun ini masyarakat penerima bantuan ada sekitar 60 Orang, namun saya tidak merasa meminta Uang kepada masyarakat penerima bantuan, cuma ada sebagian yang memberikan uang kepada saya dan saya terima karena itu rizki, cuma saya tidak meminta apalagi memaksa" Sangkal Hambali.(ATO/LEO)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca