SUARA GARDA, Majalengka
Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi dan kesibukan profesi, budaya gotong royong dimasyarakat terutama di desa-desa saat ini semakin lama semakin memudar, dan sulit ditemui, kata Asep Suherman kepala desa Sukadana kecamatan Argapura kabupaten Majalengka belum lama ini.
Asep menambahkan, bukan hanya di desanya saja tetapi hampir di seluruh desa semangat gotong royong sudah sulit untuk kembali diberdayakan, selain kemajuan jaman, teknologi, atau pun karena masyarakat disibukkan dengan tugas profesi masing-masing, penyebab yang lain adalah timbul paradigma di masyarakat bahwa pembangunan di desa sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pemerintah dengan mengalirnya anggaran bantuan tiap tahun seperti ADD, Dana Desa, Ban-gub, dan lain sebagainya, sehingga yang terjadi banyak infrastruktur jalan-jalan dibiarkan terbengkalai.
Oleh sebab itu, Asep beserta jajaran perintahan desa Sukadana beserta dukungan dari para tokoh masyarakat berupaya untuk menumbuhkan dan menghidupkan kembali semangat gotong royong khususnya di desa yang Ia pimpin, hal ini menurutnya sudah menjadi tugas kepala desa dengan mengimbau masyarakatnya untuk kembali membakar semangat gotong royong,
"Kalau tidak dengan semangat gotong royong bagaimana kita mau memajukan desa, dan masyarakat tidak terlalu mengandalkan anggaran dari pemerintah," tandasnya.
Selain mendidik masyarakat untuk mandiri, jelas Asep dengan gotong royong akan kembali terbangun dalam diri masyarakat kegotong royongan sebagai sikap dan sifat solidaritas warisan nenek moyang, dan dilihat dari masyarakat yang nota bene mayoritas bekerja sebagai petani, semangat gotong royong harus terus dipertahankan karena akan lebih mempererat tali persaudaraan diantara masyarakat, juga akan tercipta habluminannas yang lebih kuat, dan desa akan lebih maju juga akan lebih mandiri, ungkap Asep yang diamini Iying Tayim salah seorang tokoh masyarakat.
Diakui Asep, semangat gotong royong dimasyarakat yang Ia pimpin, atas instruksinya kini mulai kembali terbangun, dengan dibuktikan oleh masyarakat desa Sukadana yang belum lama ini berhasil membangun secara swakelola dan gotong royong, melalui bimbingan Iying Tayim tokoh masyarakat sekaligus pengusaha jasa kontruksi ini, yakni pembangunan akses jalan lingkungan setapak menuju tempat pemakaman Tajur yg berlokasi di blok desa Sukadana, dengan volume pekerjaan panjang jalan 120 m, dan lebar 1,10 m, yang pembangunannya mulai dilaksanakan tanggal 15 Mei dan selesai tgl 19 -03-2017 dengan menghabiskan biyaya sekitar Rp.15 juta,
"Saya berharap mulai hari ini dan seterusnya sikap semangat gotong royong dimasyarakat akan tetap terjaga dan terus tumbuh, karena pembangunan di desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat," jelas Asep.(Sal)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca