Penggunaan Dana BOS SMPN 1 Mandirancan Dipertanyakan

Foto Bangunan yang Rusak
SUARA GARDA, Kuningan
Dugaan adanya penyelewengan penggunaan dana operasional sekolah (BOS) yang diduga dilakukan oleh oknum kepala sekolah yang tidak bertanggung jawab dan penulis bertekad akan terus mengungkap serta memberitakan adanya penyelewengan penggunaan bantuan untuk siswa sekolah tersebut. Agar dana BOS tidak diselewengkan dan penggunaannya sesuai dengan juplak dan juknisnya didalam aturan dana BOS. Dan kali ini ditemukan adanya penggunaan dana BOS di SMPN 1 Mandirancan Kab. Kuningan Jawa Barat yang diduga penggunaannya tidak sesuai dengan kenyataan dan fakta dilapangan seperti pada data laporan penggunaan dana BOS SMPN 1 Mandirancan tahun anggaran 2016 yang dimiliki SKU Suara Garda anggaran untuk perawatan sekolah SMPN 1 Mandirancan pada triwulan II atau April sampai Juni anggaran untuk perawatan sekolah Rp. 30.410.000 dan triwulan III Rp. 29.827.500 tapi fakta dilapangan masih banyak terlihat atap sekolah yang mengalami kerusakan namun sepertinya tidak ada upaya perbaikan dari pihak sekolah. 
Selain itu anggaran untuk membayar tenaga honorer pendidik yang diambil dari dana BOS anggaran tahun 2015 juga diduga tidak sesuai dengan realisasi yang sebenarnya sebab nilainya juga berbeda pada setiap triwulannya seperti pada triwulan I atau Januari sampai Maret 2015 anggaran untuk membayar honorer Rp. 18.620.333 triwulan II Rp. 18.400.000 triwulan III Rp. 22.050.000 dan di triwulan IV untuk membayar honorer Rp. 24.120.000 memasuki tahun 2016 anggaran untuk membayar tenaga honorer yang ada di SMPN 1 Mandirancan pada triwulan II atau dari April sampai Juni Rp. 23.730.000 dan di triwulan III anehnya nilainya turun menjadi Rp. 21.400.000 ketika hal tersebut akan dikonfirmasikan kepada Dr. H. Ebon Shobari, M.Pd kepala SMPN 1 Mandirancan namun yang bersangkutan mengatakan sedang sibuk dan ia menyuruh wartawan SG untuk menemui bendahara BOS saja “Silahkan ke bendahara saja sayanya sedang sibuk.” Ucap kepala SMPN 1 Mandirancan saat ditemui diruangan TU (Kamis, 06/10/2016)
Akhirnya awak mediapun menemui Siti Maesaroh S.Pd bendahara BOS yang saat itu berada diruangan guru menurut Siti Maesaroh tenaga honorer seluruhnya berjumlah 12 orang dan anggaran untuk membayar tenaga honorer tersebut setiap triwulannya Rp. 21jt sedangkan anggaran untuk perawatan sekolah nilainya berbeda-beda alasan Siti Maesaroh karena disesuaikan dengan kebutuhan saja, namun ketika ditanyakan kenapa masih ada atap sekolah yang rusak tapi tidak diperbaiki sedangkan untuk anggaran perawatan setiap triwulannya diangarkan Siti Maesaroh menjawab, “Kalo masalah perawatan itu urusan wakasek sarpras tugas saya hanya mengeluarkan anggaran saja. Tapi kalo masih ada atap yang masih rusak mungkin itu belum diperbaiki.” Ujar Siti Maesaroh bendahara BOS SMPN 1 Mandirancan ini.
Awak media pun kembali melontarkan pertanyaan terkait anggaran untuk ulangan dan ujian pada triwulan II tahun 2016 yang dinilainya mencapai Rp. 45.019.000 Maesaroh pun memberi alasan jika pada triwulan II banyak kegiatan ulangan dan ujian antara lain ada UKK, UN, US dan ulangan harian yang soalnya harus dibeli dan di fotocopy. “sebenarnya saya juga sudah cape menjadi bendahara BOS dan ingin menyerahkan pada guru lain karena ya gini sering ribet tapi sampai saat ini belum ada yang menggantikan posisi saya saat ini padahal saya menjadi benhara BOS di SMPN 1 Mandirancan sudah 10 tahun ini.” Tuturnya bendahara BOS SMPN 1 Mandirancan. Menurut keterangan Siti Maesaroh memiliki jumlah siswa keseluruhan sebanyak 685 terhitung dari ajaran baru tahun 2016. (Aboen)

Share on Google Plus

Tentang Unknown

SKU Suara Garda Berdiri Atas Dasar Keprihatinan Sekumpulan Generasi Muda Terhadap Ketidak Adilan, Pelaku Koruptor Serta Bertekad Menjadi Corong Bagi Masyarakat

0 komentar :

Posting Komentar

Komentar Pembaca

Baca Juga