Wali Kota Yakin Kota Cirebon Bisa Berhasil Seperti Banyuwangi

Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis Memberikan Cinderamata Berupa Topeng Kelana Khas Kota Cirebon Kepada Sekda Kabupaten Banyuwangi, Djajat Sudrajat Saat Kunjungan Kerjanya

SUARA GARDA, Cirebon
       Keberhasilan mendapat penghargaan dari badan urusan pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNWTO di ajang 12th UNWTO Awards Forum yang digelar di Madrid, Spanyol membuat Kabupaten Banyuwangi menjadi sorotan bagi daerah lain di Indonesia maupun kota-kota di luar negeri, tidak terkecuali Kota Cirebon.
       Usai kunjungannya di  daerah yang mempunya julukan New Paradise of Indonesia Tourism, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mengaku kagum dan terkesima saat menapaki kakinya di daerah paling timur di Pulau Jawa itu. Azis yang  memimpin langsung kunjungan kerja (kunker) tersebut, dirinya mengaku apresiasi atas manajemen pengelolaan pemerintah daerah yang transparan dan juga pengelolaannya di sektor pariwasata.
       “Sambutan dari pemerintah Banyuwangi sangat hangat, mereka langsung menyambut kami dengan cara menunjukkan semua manajemen pengelolaan kebijakan dengan cara sistem online yang bisa diakses semua orang, ini sangat transparan dan membuat masyarakat percaya kepada pemerintah daerah. Belum lagi dengan keindahan daerahnya, sama sekali tidak ada PKL, bersih dan banyak daerah yang bagus untuk dikunjungi,” ujarnya, Senin (14/11).
       Tujuan kunjungan kerja di daerah Banyuwangi tersebut, Azis menjelaskan untuk mempelajari tentang City Branding atau Citra Kota dengan mengajak unsur perwakilan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) serta para kepala SKPD terkait di wilayah kerjanya. Azis mengaku, sistem pengeolaan pemerintahan dengan sistem online yang bisa ditampilkan di layar sentuh itu akan diterapkan di Kota Cirebon dalam waktu tidak lama.
       Dirinya pun mengaku tertarik dengan pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Banyuwangi. Menurutnya Banyuwangi berhasil mempromosikan daerah hingga mendongkrak kunjungan wisatawan. Khususnya, saat kunjungan Pemkot Cirebon menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2016 pada Sabtu 12 November, di Taman Blambangan Banyuwangi tersebut, menjadi saksi bahwa banyak warga asing yang datang menikmati pertunjukan itu.
       “Saya mengajak semua elemen dan birokrasi untuk sungguh-sungguh menerapkan setelah belajar di Banyuwangi. Kita harus pelajari cara berpikirnya, yaitu komitmen membangun sinergitas dan kekompakan. Meski potensi Cirebon tidak sama dengan Banyuwangi, tapi Kota Cirebon pun punya potensi yang tidak dimiliki Banyuwangi,” ujar Azis.
       Azis mengatakan, Cirebon dikenal dengan wisata religi dan budayanya. Sehingga tidak salah, jika pemkot mengadopsi cara berpikir Pemkab Banyuwangi. Semangat Banyuwangi membangun pemerintah yang baik itu diwujudkan dalam semua aspek di tengah masyarakat.
       Kunjungan tim rombongan Pemkot Cirebon diterima langsung Sekda Banyuwangi, Djajat Sudrajat beserta jajarannya. Djajat pun mengaku senang bahwa Banyuwangi menjadi model bagi kemajuan pembangunan Kota Cirebon ke depan. “Kami bersyukur Banyuwangi bisa menjadi inspirasi pembangunan di beberapa daerah, termasuk Kota Cirebon,” katanya.
       Kabupaten yang berjuluk "The Sunrise of Java" itu berhasil meraih penghargaan dari badan urusan pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNWTO di ajang 12th UNWTO Awards Forum yang digelar di Madrid, Spanyol, beberapa waktu lalu. Banyuwangi menyabet UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola.
       “Kami berhasil mengalahkan pesaing kota-kota seperti Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico. Penghargaan ini didapat karena pemerintah daerah kami berhasil menggerakkan sektor pariwisata yang menjadi pilihan destinasi dunia,” ujarnya. (WILDAN)

Share on Google Plus

Tentang Unknown

SKU Suara Garda Berdiri Atas Dasar Keprihatinan Sekumpulan Generasi Muda Terhadap Ketidak Adilan, Pelaku Koruptor Serta Bertekad Menjadi Corong Bagi Masyarakat

0 komentar :

Posting Komentar

Komentar Pembaca

Baca Juga