SUARA GARDA, Majalengka
Dugaan penyelewengan penggunaan
dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah SMP Majalengka
semakin terkuak. Bila sebelumnya yang mencuat hanya beberapa sekolah yang
diduga membuat LPJ yang tidak logis serta pembengkakan jumlah anggaran di
setiap komponen sekarang sudah meluas ke sekolah lainnya.
Bocoran rekap data dana BOS triwulan pertama tahun
2016 yang di analisia awak media dari 13 komponen yang dibiayai
menggunakan dana BOS. Diduga beberapa komponen yang rawan dibuat laporan piktif,
yaitu komponen pembelian bahan habis pakai, KBM dan ekstrakurikuler, kegiatan
ulangan dan ujian, perawatan sekolah, pembayaran honorarium dan membantu siswa
miskin langganan barang jasa dari komponen tersebut pembiayaannya puluhan
juta rupiah.
Seperti halnya yang terjadi di
SMP N 2 Cikijing yang menerima dana BOS triwulan pertama senilai 138.000.000 penggunaan
dana BOS triwulan pertama diduga ada penggelembungan anggaran diantaranya kegiatan
KBM dan extra kurikuler senilai 56.979.000. pembelian bahan habis pakai senilai
28.942.200 Perawatan sekolah 13.576.000. Pembayaran honorarium bulanan guru
honor dan tenaga kependidikan senilai 17.400.000. Serta pada triwulan satu ada
anggaran senilai 2.635.000.untuk penerimaan siswa baru. Padahal triwulan
tersebut bukan tahun ajaran untuk penerimaan siswa tersebut diduga tidak logis
karena di triwulan satu tidak ada penerimaan siswa baru dan dari komponen
tersebut diduga tidak sesuai dengan realita kegiatan di sekolah.
Ironis, Menurut E. Sutisna S.Pd.M.Pd
kepala sekolah SMP N 2 Cikijing saat dikonfirmasi berdalih bahwa yang
tau persis tentang dana BOS sekolah adalah bendahara sekolah, selaku kepala
sekolah tidak tau persis laporan keuangan BOS triwulan satu tahun 2016 karena
yang membuat adalah guru disamping itu diriny mengaku jadi kepala baru satu
tahun lebih, kalaupun direkap data dana BOS ada komponen nomor dua untuk
penerimaan siswa baru dengan yang nilainya Rp. 2.635.000. “Mungkin bendahara yang tahu kemana alokasi
anggaran karena di triwulan satu tidak ada kegiatan penerimaan siswa baru
karena bukan tahun ajaran baru.” Ujarnya. (Audin)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca