![]() |
Saeful Yunus, Se.MM |
SUARA GARDA, Majalengka
Pegiat anti korupsi Saeful Yunus menegaskan pemerintah kabupaten Majalengka melalui Bupati Sutrisno jangan hanya membentuk opini masyarakat terkait pungutan liar alias pungli dan pemberantasannya, melainkan menindak oknum terlibat.
"Pungli tidak akan pernah habis selama sistemnya tidak benar," kata Dia
Ia mengatakan jika Sutrisno benar-benar serius memberantas pungli di Kabupaten Majalengka seharusnya tidak hanya membentuk opini di media-media cetak saja tetapi harus berani mengambil risiko untuk oknum-oknum penjabat yang terlibat.
"Jangan dibiarkan, oknum pejabat itu segera seret dan ditindak, Jangan malah takut tidak ada lahan untuk tambahan penghasilan," tegasnya.
Ia mengakui selama ini pemerintahan yang bersih di Kota Angin Majalengka dengan slogan kota yang religius hanya sebatas slogan, namun tidak terealisasi dan tidak dapat dinikmati masyarakat .
Hal itu termasuk masih adanya pungli pada para pelaku usaha yang tidak punya izin baik terkait perparkiran, tempat hiburan serta reklame, serta masih adanya bangunan-bangunan yang berdiri di atas fasilitas umum ataupun tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) .
Begitu pula, imbuh Dia, dugaan adanya praktik pungli para oknum pejabat yang menyalah gunakan jabatan dan wewenangnya, salah satu diantaranya adalah dugaan adanya pungli dalam proses penyelesaian administrasi antara para pengusaha jasa kontruksi yang dilakukan oleh oknum pejabat didinas PSDA-PE berinisial WS, Dia juga diduga menguasai sejumlah paket pekerjaan dibidangnya alhasil Dia kebagian jatah proyek, agar aksi bermain proyeknya tidak diketahui, menurut Saeful Yunus Kabid mensiasatinya dengan cara pinjam bendera milik para pengusaha jasa konstruksi yang telah mendaftarkan perusahaannya kepada Dinas PSDA-PE.
"Hal ini sudah jelas-jelas tindakan pungli, serta penyalah guanaan wewenang, anehnya malah dibiarkan bukannya ditindak, katanya sudah dibentuk Saber pungli," tegas Saeful.(Sal)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca