![]() |
Maman Suherman |
SUARA GARDA, Majalengka
Siapkan pemimpin yang bermental dan berwawasan nasional, serta berintegritas tinggi, selain itu harus dapat menarik para investor ke Majalengka, hal inilah yang akan mendongkrak perekonomian di Majalengka akan tumbuh dengan pesat, kata Maman Suherman seorang pengusaha asal Jatiwangi yang sukses di Cilegon ini.
Selain itu, para investor yang datang ke Majalengka harus berdomisili dan berbadan hukum di kabupaten Majalengka dan memiliki brand, sehingga aliran uang bisa berputar di Majalengka, hal ini dapat mendongkrak perekonomian di daerah, terang pria yang akrab dipanggil Manher ini.
Pemimpin juga harus bisa menjamin keamanan para investor, serta dalam perijinan harus dipermudah, hal ini dapat menjadi magnet bagi para investor,"Para pengusaha akan lebih tertarik ketika ijin dipermudah, serta keamanan dalam inves," jelas pria yang siap maju di Pilkada Majalengka 2018 mendatang.
Selain merombak birokrasi yang kompleks dan menyulitkan pengusaha, Manher juga menyoroti keganjilan dalam pengurusan surat-surat pertanahan di BPN yang terlalu panjang prosesnya, dengan alasan prosesnya harus ke kabupaten lain yakni Kuningan,"Ini hal yang ganjil, kenapa harus ke Kuningan, apakah tidak mampu pemerintah daerah merubah hal itu, kenapa tidak bisa diurus didaerah sendiri, katanya pelayanan publik diutamakan," terang dia.
Pemerintah juga harus bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia, sebagai contoh bagi anak putus sekolah pemerintah harus bisa menitipkan anak tersebut kepada pihak pengusaha atau magang dan pemerintah daerah yang membayar, hal ini akan mencetak SDM yang sudah siap dan mumpuni, yang akhirnya masyarakat Majalengka tidak hanya menjadi penonton.
Pihak pengusaha saat ini memgalami mosi tidak percaya kepada pemerintah sebagai regulator dana CSR, pasalnya pihak pemerintah kebanyakan ingin menjadi operator, ungkapnya.
Saat ini, kata dia kabupaten Majalengka selalu gembar-gembor potensi bidang Pariwisata, padahal sampai saat ini tidak efektif, kenapa tidak ditonjolkan potensi alamnya, bercerminlah kepada negara-negara lain, seperti contoh potensi buah Gincu yang menjadi ikon kabupaten Majalengka yang memiliki kandungan vitamin dan serat tinggi, hanya laku.Rp. 40 ribu saja, alasannya karena bentuk buah gincu ukurannya berubah-ubah tidak stabil, kalau lihat hasil produk buah Thailan dengan ukuran stabil serta kandungan vitamin dan serar tinggi harganya bisa lebih mahal,"Kalau potensi ini bisa dikembangkan maka kita bisa bersaing dengan negara lain," tandasnya.
Ketika disinggung tentang pemekaran daerah Majalengka, Manher dengan sedikit tersenyum mengatakan bahwa itu hanya kepentingan pribadi seseorang saja, "Kalau pun iya hal tersebut tidak lah mudah, butuh proses yang lama, dan banyak yang dilibatkan," jelas dia.(sal)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca