![]() |
Abdul Jaelani Kepala Desa Bongas Kulon kecamatan Sumberjaya |
SUARA GARDA, Majalengka
Hadirnya industri Migas bak angin segar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah penghasil minyak, namun menyimpan Fenomena di beberapa daerah yang lazim terjadi di tiap daerah penghasil minyak dan gas sering kita temui, ialah menuai sebuah harapan semua pihak tentunya ingin membuat daerah cenderung lebih maju, memberdayakan masyrakat, menciptkan perputaran perekonomian, mendongkrak pendapatan asli daerah serta mensejahterakan warga, kata Kepala Desa Bongas Kulon kecamatan Sumberjaya Abdul Jaelani.
Kades menambahkan, Ditingkat desa khususnya penghasil migas dan dijajaran birokrasi di tingkat desa setidaknya menaruh harapan dengan adanya mega proyek di lokasi desa setempat, ada pun harapan di antaranya dengan diterimanya dana bantuan sharing migas melalui Corporate Social Responsbility (CSR) dari PT. Pertamina, dana tersebut setidaknya menambah pendapatan asli desa, menambah penerimaan nilai Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa, retribusi desa dan menambah besaran pendapatan desa.
Menurut informasi dari berbagai sumber untuk kabupaten Majalengka, menurut Kades Pengeboran di kawasan RDG-56 memberikan kontribusi positif terhadap negara, dengan menghasilkan 1.000 barel perhari (BOPD), jarang sekali terjadi dengan pencapaian ini PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field katanya akan terus menjaga dan memelihara serta meningkatkan kembali pengeboran di sekitar wilayah tersebut.
Namun sayang, tambah Kades dana CSR yang biasa diterima oleh desa-desa penghasil migas tiga tahun berturut-turut tak datang lagi, sebagian masyarakat didesa mempertanyakan hal tersebut, namun pihak pemerintah desa hanya membisu dan tak bisa memberikan penjelasan yang tepat pasalnya, pihak desa pun sedang menunggu jawaban dari Pemda Majalengka yang mengeluarkan kebijakan atas terhentinya aliran dana CSR tersebut,”Besar kecilnya dana tersebut kami masih mengharapkan, dan Kami berharap pihak pemerintah kabupaten Majalengka dapat memberikan alasan dan penjelasan, duduk bersama dan bermusyawarah dengan desa-desa penghasil migas atas kebijakan tersebut, dan agar kami pihak desa pun bisa menjawab pertanyaan warga, jelasnya.
Seperti diketahui, Desa-Desa penghasil Migas yang masih produktif diantaranya adalah, Desa Garawangi, Desa Bongas Kulon, Dea Cidenok, dan Desa Loji Kobong, semuanya berada diwilayah kecamatan Sumberjaya.(Sal)
0 komentar :
Posting Komentar
Komentar Pembaca